Perbedaan Bitcoin dan Bitcoin Cash ~ Fenomena mata uang cyptocurrency Bitcoin saat ini masih terus menggelora. Bagaimana tidak, mata uang digital ini menjanjikan keuntungan yang sangat menggiurkan. Belum reda uforia Bitcoin, pada tanggal 1 Agustus 2017 silam muncul anak baru dari Bitcoin yang bernama Bitcoin Cash.
![[IMG]](https://www.leaprate.com/wp-content/uploads/2017/08/Bitcoin-vs-Bitcoin-Cash-730x438.jpg "Click this image to show the full-size version.")
Kemunculan Bitcoin Cash ini dilatarbelakangi oleh lambatnya kemampuan Bitcoin atau BTC dalam memproses data transaksi yang berskala besar. BTC hanya mampu memproses kurang lebih sebanyak 6 hingga 7 transaksi per detiknya dan transaksi tersebut memakan waktu kurang lebih sekitar 10 menit. Sedangkan pihak perbankan mampu memproses transaksi kartu kredit VISA sebanyak lebih dari 1.600 transaksi perdetiknya.
Para investor, pengembang hingga penambang Bitcoin menuntut adanya penambahan blockchain Bitcoin menjadi lebih dari 1MB agar transaksi yang dilakukan bisa berjalan lebih cepat serta tidak memakan banyak waktu dan biaya. Mereka bahkan mengutip pernyataan pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto yang menyatakan bahwa mata uang cyrptocurrency ini seharusnya bisa lebih besar dari skala VISA.
Akan tetapi, tuntutan yang dilakukan oleh para penambang Bitcoin tersebut enggan dihiraukan oleh para pengembang inti. Mereka beranggapan bahwa itulah cara untuk melindungi Bitcoin dari serangan para hacker.
Kemudian, pada tanggal 1 Agustus 2017, terjadilah peristiwa hard fork dalam jaringan Bitcoin. Hard fork adalah sebuah peristiwa yang terjadi dalam blockchain Bitcoin pada saat para pengembang program Bitcoin ingin mengubah fitur baru ke sistem Bitcoin. Peristiwa hard fork tersebut akhirnya menciptakan program baru yang dinamakan Bitcoin Cash.
Lalu, apa sih perbedaan antara Bitcoin biasa dengan Bitcoin Cash? Nah, langsung saja simak perbedaannya berikut ini :
BTC dan Bitcoin Cash BCH
1. Pencetus
Perbedaan Bitcoin Cash dan Bitcoin dari segi awal terbentuknya, Bitcoin lahir dari para ahli dalam cryptocurrency atas nama Satoshi Nakamoto. Selama ini belum jelas siapa sebetulnya Satoshi tersebut. Gara-gara saking misteriusnya, Bitcoin hingga saat ini belum diklaim negara mana pun. Satoshi Nakamoto menetapkan jumlah Bitcoin di dunia hanya 21 juta. Tujuannya untuk mengurangi inflasi dunia. Dengan banyaknya orang yang investasi uang ke Bitcoin, maka harganya pun melonjak. Sekarang bahkan 1 Bitcoin sudah mencapai 9 ribuan Dolar Amerika. Sedangkan Bitcoin Cash merupakan kepingan yang tidak bisa divalidasi. Tujuan diterbitkannya Bitcoin Cash agar transaksi uang virtual tetap berjalan meskipun ada yang tidak bisa divalidasi.
Kemunculan BTC berawal dari sekelompok orang yang kecewa dengan sistem perbankan yang membuat uang simpanan mereka terus tergerus waktu demi waktu. Akhirnya, pada tahun 2009 sekelompok orang yang menamakan dirinya sebagai Satoshi Nakamoto meluncurkan sebuah uang digital yang diberi nama Bitcoin.
Sedangkan awal kemunculan BCH diprakarsai oleh sekelompok penambang yang berbasis di Beijing yang mengharapkan adanya peningkatan ukuran blockchain Bitcoin yang pada saat itu hanya 1MB saja. Akhirnya, pada 1 Agustus 2017, kelompok ini berhasil meningkatkan ukuran blockchain Bitcoin baru menjadi hampir 2MB.
2. Ukuran blok
Istilah ukuran blok ini sudah tidak asing lagi untuk para penambang Bitcoin, sebagai pendahulunya. Sedangkan blok itu sendiri merupakan remah-remah hasil trading di bursa pasar Bitcoin maupun Bitcoin Cash. Semakin besar ukuran bloknya, semakin besar pula nilai Bitcoin maupun Bitcoin Cash yang didapatkan. Ukuran blok pada Bitcoin cenderung lebih kecil. Soalnya jumlah yang ada sangat terbatas. Berbeda dengan Bitcoin Cash yang baru saja diterbitkan. Kalau Bitcoin yang ditambang hanya mampu menampung 1 MB, ukuran Bitcoin Cash lebih besar, yakni 8 MB. Penambang Bitcoin Cash pertama kali dilakukan dan ditemukan oleh warga Beijing.
BTC hanya mampu menampung blok sebesar 1MB saja. Sedangkan Bitcoin Cash mampu menampung sebesar 8MB.
3. Keamanan
Perbedaan Bitcoin Cash dan Bitcoin dari segi keamanan, Keduanya memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Hanya saja dengan adanya faktor hard fork atau blok yang tidak bisa divalidasi di Bitcoin, tentunya lebih aman Bitcoin Cash. Bukti tersebut menunjukkan bahwa Bitcoin tetap memiliki celah. Selain itu juga menandakan kalau blok Bitcoin tidak stabil. Berbeda dengan Bitcoin Cash yang tidak perlu mengkhawatirkan soal hard fork maupun gangguan apa pun. Itulah kiranya yang menyebabkan harga BCH (satuan Bitcoin Cash) melambung tinggi. Biasanya, ketika Bitcoin tengah mengalami hard fork, transaksinya akan dihentikan sementara waktu. Nah, di sinilah Bitcoin Cash hadir untuk mendukungnya.
Saat terjadi hard fork, jaringan pada Bitcoin mengalami ketidakstabilan sehingga terkadang transaksi Bitcoin akan dihentikan sementara waktu. Sedangkan Bitcoin Cash cenderung stabil dan transaksi masih bisa dilakukan meskipun terjadi hard fork. Algoritmenkripsi yang dipakai untuk melindungi transaksi BCH adalah X11.
4. SegWit dan SegWit2x
Awalnya, SegWit digunakan pada BTC inti. Setelah itu, para penambang Bitcoin mengusulkan 2 opsi untuk menanggulangi lambatnya proses transaksi Bitcoin. Opsi pertama adalah dengan menambahkan ukuran block menjadi lebih dari 1MB. Sedangkan opsi kedua adalah dengan memindahkan informasi dari blochchain ke file yang terpisah.
Dari kedua opsi ini, banyak pengembang yang memilih opsi kedua, yaitu dengan memindahkan informasi blockchain ke file terpisah. Berdasarkan keputusan tersebut, muncullah SegWit2x untuk memecahkan file dan diikuti dengan penambahan ukuran blok menjadi 2MB.
Para pengembang dan penambang berencana untuk kembali menambahkan blok pada November 2017. Namun rencana tersebut ternyata dibatalkan dan sempat membuat harga BCH turun drastis karena banyak penambang yang memutuskan untuk menjual BCH mereka.
Kemudian, SegWit kembali datang bersama dengan tim pengembang yang baru dengan jumlah anggota sebanyak 4 orang. Tim tersebut dipimpin oleh Jaap Terlow. Peluncuran SegWit2x dilaksanakan pada 28 Desember 2017.
Peningkatan SegWit ini membawa ukuran blok yang lebih besar, yaitu 4MB. Kecepatan transaksi BCH juga lebih meningkat, sehingga transaksi dapat diproses hanya dalam 2,5 menit saja.
5. Segi Nilai Kedua Mata Uang
Secara mengejutkan, harga Bitcoin Cash di pasaran melonjak drastis. Bahkan sekarang sudah masuk dalam 5 besar mata uang virtual terpopuler di dunia, meskipun belum lama diluncurkan. Peningkatan permintaan ini tidak terlepas dari bagusnya tingkat keamanan dan efisiensinya. Saat ini, nilai kapitalisasi Bitcoin Cash mencapai sekitar 3,5 miliar. Meskipun begitu, nilai Bitcoin tetap lebih tinggi. Nilai kapitalisasinya sekarang berada di angka sekitar 100 miliar. Maklum, Bitcoin datang lebih dulu daripada Bitcoin Cash. Dengan tersedianya situs pembuat wallet, tentu Bitcoin memiliki keunggulan tersendiri. Banyak pula perusahaan yang sudah diregulasi membuka platform untuk trading Bitcoin.
Sebenarnya apa sih kelebihan yang ditawarkan oleh BCH hingga membuatnya begitu diminati oleh banyak kalangan? Berikut kelebihannya :
Kelebihan BCH dibandingkan BTC
1. Kenaikan Harga Konsisten
Lauching pertama BCH, harga 1 BCH setara dengan 2 juta rupiah. Beberapa jam berselang, harga BCH melonjak naik mencapai harga 15 juta rupiah per BCH. Lonjakan kenaikan harga BCH yang terjadi hanya dalam waktu beberapa jam ini membuat orang memprediksikan bahwa BCH akan mengalami kenaikan harga yang konsisten.
2. Transaksi Cepat
Sistem transaksi dalam BCH sudah dilakukan pembaharuan oleh para pengembang, sehingga kecepatan transaksinya jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan BTC.
3. Proteksi Keamanan Sudah ditingkatkan
Seiring dengan pembaharuan yang dilakukan oleh tim pengembang, tingkat keamanan mata uang digital ini tentunya juga semakin diperketat. Selain keamanan, fitur dan tampilan dari BCH juga terlihat lebih menarik.
Pertanyaannya, “Manakah yang lebih baik? Bitcoin atau Bitcoin Cash?” Berdasarkan perbedaan Bitcoin dan Bitcoin Cash di atas, jawabannya “tidak ada”. Tanpa Bitcoin, maka Bitcoin Cash tidak akan pernah ada. Ketika Bitcoin tengah bermasalah, maka Bitcoin Cash menutupi kelemahannya. Dua mata uang virtual ini saling mendukung satu sama lain.
Penelusuran Terkait :
Kemunculan Bitcoin Cash ini dilatarbelakangi oleh lambatnya kemampuan Bitcoin atau BTC dalam memproses data transaksi yang berskala besar. BTC hanya mampu memproses kurang lebih sebanyak 6 hingga 7 transaksi per detiknya dan transaksi tersebut memakan waktu kurang lebih sekitar 10 menit. Sedangkan pihak perbankan mampu memproses transaksi kartu kredit VISA sebanyak lebih dari 1.600 transaksi perdetiknya.Para investor, pengembang hingga penambang Bitcoin menuntut adanya penambahan blockchain Bitcoin menjadi lebih dari 1MB agar transaksi yang dilakukan bisa berjalan lebih cepat serta tidak memakan banyak waktu dan biaya. Mereka bahkan mengutip pernyataan pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto yang menyatakan bahwa mata uang cyrptocurrency ini seharusnya bisa lebih besar dari skala VISA.
Akan tetapi, tuntutan yang dilakukan oleh para penambang Bitcoin tersebut enggan dihiraukan oleh para pengembang inti. Mereka beranggapan bahwa itulah cara untuk melindungi Bitcoin dari serangan para hacker.
Kemudian, pada tanggal 1 Agustus 2017, terjadilah peristiwa hard fork dalam jaringan Bitcoin. Hard fork adalah sebuah peristiwa yang terjadi dalam blockchain Bitcoin pada saat para pengembang program Bitcoin ingin mengubah fitur baru ke sistem Bitcoin. Peristiwa hard fork tersebut akhirnya menciptakan program baru yang dinamakan Bitcoin Cash.
Lalu, apa sih perbedaan antara Bitcoin biasa dengan Bitcoin Cash? Nah, langsung saja simak perbedaannya berikut ini :
BTC dan Bitcoin Cash BCH
1. Pencetus
Perbedaan Bitcoin Cash dan Bitcoin dari segi awal terbentuknya, Bitcoin lahir dari para ahli dalam cryptocurrency atas nama Satoshi Nakamoto. Selama ini belum jelas siapa sebetulnya Satoshi tersebut. Gara-gara saking misteriusnya, Bitcoin hingga saat ini belum diklaim negara mana pun. Satoshi Nakamoto menetapkan jumlah Bitcoin di dunia hanya 21 juta. Tujuannya untuk mengurangi inflasi dunia. Dengan banyaknya orang yang investasi uang ke Bitcoin, maka harganya pun melonjak. Sekarang bahkan 1 Bitcoin sudah mencapai 9 ribuan Dolar Amerika. Sedangkan Bitcoin Cash merupakan kepingan yang tidak bisa divalidasi. Tujuan diterbitkannya Bitcoin Cash agar transaksi uang virtual tetap berjalan meskipun ada yang tidak bisa divalidasi.
Kemunculan BTC berawal dari sekelompok orang yang kecewa dengan sistem perbankan yang membuat uang simpanan mereka terus tergerus waktu demi waktu. Akhirnya, pada tahun 2009 sekelompok orang yang menamakan dirinya sebagai Satoshi Nakamoto meluncurkan sebuah uang digital yang diberi nama Bitcoin.
Sedangkan awal kemunculan BCH diprakarsai oleh sekelompok penambang yang berbasis di Beijing yang mengharapkan adanya peningkatan ukuran blockchain Bitcoin yang pada saat itu hanya 1MB saja. Akhirnya, pada 1 Agustus 2017, kelompok ini berhasil meningkatkan ukuran blockchain Bitcoin baru menjadi hampir 2MB.
2. Ukuran blok
Istilah ukuran blok ini sudah tidak asing lagi untuk para penambang Bitcoin, sebagai pendahulunya. Sedangkan blok itu sendiri merupakan remah-remah hasil trading di bursa pasar Bitcoin maupun Bitcoin Cash. Semakin besar ukuran bloknya, semakin besar pula nilai Bitcoin maupun Bitcoin Cash yang didapatkan. Ukuran blok pada Bitcoin cenderung lebih kecil. Soalnya jumlah yang ada sangat terbatas. Berbeda dengan Bitcoin Cash yang baru saja diterbitkan. Kalau Bitcoin yang ditambang hanya mampu menampung 1 MB, ukuran Bitcoin Cash lebih besar, yakni 8 MB. Penambang Bitcoin Cash pertama kali dilakukan dan ditemukan oleh warga Beijing.
BTC hanya mampu menampung blok sebesar 1MB saja. Sedangkan Bitcoin Cash mampu menampung sebesar 8MB.
3. Keamanan
Perbedaan Bitcoin Cash dan Bitcoin dari segi keamanan, Keduanya memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Hanya saja dengan adanya faktor hard fork atau blok yang tidak bisa divalidasi di Bitcoin, tentunya lebih aman Bitcoin Cash. Bukti tersebut menunjukkan bahwa Bitcoin tetap memiliki celah. Selain itu juga menandakan kalau blok Bitcoin tidak stabil. Berbeda dengan Bitcoin Cash yang tidak perlu mengkhawatirkan soal hard fork maupun gangguan apa pun. Itulah kiranya yang menyebabkan harga BCH (satuan Bitcoin Cash) melambung tinggi. Biasanya, ketika Bitcoin tengah mengalami hard fork, transaksinya akan dihentikan sementara waktu. Nah, di sinilah Bitcoin Cash hadir untuk mendukungnya.
Saat terjadi hard fork, jaringan pada Bitcoin mengalami ketidakstabilan sehingga terkadang transaksi Bitcoin akan dihentikan sementara waktu. Sedangkan Bitcoin Cash cenderung stabil dan transaksi masih bisa dilakukan meskipun terjadi hard fork. Algoritmenkripsi yang dipakai untuk melindungi transaksi BCH adalah X11.
4. SegWit dan SegWit2x
Awalnya, SegWit digunakan pada BTC inti. Setelah itu, para penambang Bitcoin mengusulkan 2 opsi untuk menanggulangi lambatnya proses transaksi Bitcoin. Opsi pertama adalah dengan menambahkan ukuran block menjadi lebih dari 1MB. Sedangkan opsi kedua adalah dengan memindahkan informasi dari blochchain ke file yang terpisah.
Dari kedua opsi ini, banyak pengembang yang memilih opsi kedua, yaitu dengan memindahkan informasi blockchain ke file terpisah. Berdasarkan keputusan tersebut, muncullah SegWit2x untuk memecahkan file dan diikuti dengan penambahan ukuran blok menjadi 2MB.
Para pengembang dan penambang berencana untuk kembali menambahkan blok pada November 2017. Namun rencana tersebut ternyata dibatalkan dan sempat membuat harga BCH turun drastis karena banyak penambang yang memutuskan untuk menjual BCH mereka.
Kemudian, SegWit kembali datang bersama dengan tim pengembang yang baru dengan jumlah anggota sebanyak 4 orang. Tim tersebut dipimpin oleh Jaap Terlow. Peluncuran SegWit2x dilaksanakan pada 28 Desember 2017.
Peningkatan SegWit ini membawa ukuran blok yang lebih besar, yaitu 4MB. Kecepatan transaksi BCH juga lebih meningkat, sehingga transaksi dapat diproses hanya dalam 2,5 menit saja.
5. Segi Nilai Kedua Mata Uang
Secara mengejutkan, harga Bitcoin Cash di pasaran melonjak drastis. Bahkan sekarang sudah masuk dalam 5 besar mata uang virtual terpopuler di dunia, meskipun belum lama diluncurkan. Peningkatan permintaan ini tidak terlepas dari bagusnya tingkat keamanan dan efisiensinya. Saat ini, nilai kapitalisasi Bitcoin Cash mencapai sekitar 3,5 miliar. Meskipun begitu, nilai Bitcoin tetap lebih tinggi. Nilai kapitalisasinya sekarang berada di angka sekitar 100 miliar. Maklum, Bitcoin datang lebih dulu daripada Bitcoin Cash. Dengan tersedianya situs pembuat wallet, tentu Bitcoin memiliki keunggulan tersendiri. Banyak pula perusahaan yang sudah diregulasi membuka platform untuk trading Bitcoin.
Sebenarnya apa sih kelebihan yang ditawarkan oleh BCH hingga membuatnya begitu diminati oleh banyak kalangan? Berikut kelebihannya :
Kelebihan BCH dibandingkan BTC
1. Kenaikan Harga Konsisten
Lauching pertama BCH, harga 1 BCH setara dengan 2 juta rupiah. Beberapa jam berselang, harga BCH melonjak naik mencapai harga 15 juta rupiah per BCH. Lonjakan kenaikan harga BCH yang terjadi hanya dalam waktu beberapa jam ini membuat orang memprediksikan bahwa BCH akan mengalami kenaikan harga yang konsisten.
2. Transaksi Cepat
Sistem transaksi dalam BCH sudah dilakukan pembaharuan oleh para pengembang, sehingga kecepatan transaksinya jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan BTC.
3. Proteksi Keamanan Sudah ditingkatkan
Seiring dengan pembaharuan yang dilakukan oleh tim pengembang, tingkat keamanan mata uang digital ini tentunya juga semakin diperketat. Selain keamanan, fitur dan tampilan dari BCH juga terlihat lebih menarik.
Pertanyaannya, “Manakah yang lebih baik? Bitcoin atau Bitcoin Cash?” Berdasarkan perbedaan Bitcoin dan Bitcoin Cash di atas, jawabannya “tidak ada”. Tanpa Bitcoin, maka Bitcoin Cash tidak akan pernah ada. Ketika Bitcoin tengah bermasalah, maka Bitcoin Cash menutupi kelemahannya. Dua mata uang virtual ini saling mendukung satu sama lain.
Penelusuran Terkait :
- Perbedaan butcoin dan butcoin cash
- Bedanya bitcoin dan bitcoin cash
- Bitcoin cash
- Bitcoin